ASTRO OASIS
ASTRO OASIS
ASTRO OASIS
ASTRO OASIS
ASTRO OASIS
ASTRO OASIS
ASTRO OASIS
ASTRO OASIS
ASTRO CERIA
ASTRO PRIMA
ASTRO WARNA
ASTRO RIA
ASTRO ARENA
8 TV
NTV 7
ASTRO OASIS
ASTRO OASIS
ASTRO OASIS

Monday 6 February 2012

DI SAAT KEWAFATAN RASULULLAH S.A.W





Sebuah perkongsian dalam penghayatan...Semoga bermanfaat, insyaAllah..


Ketika ajal Rasulullah SAW hampir tiba, sebelum nabi menghembuskan nafas yang terakhir, nabi meminta izin daripada isterinya untuk berada di rumah Syaidatina Aisyah ra. Dibawa ke rumah Aisyah, Aisyah pangku Rasulullah SAW, isteri mana yang dapat menahan kesakitan, penderitaan suaminya, isteri mana yang dapat menahan kesedihan. Melihat suami menderita kesakitan, aisyah membaca doa menyapu keseluruh tubuh Rasulullah SAW, sambil memegang tangan suci baginda dan turut disapu agar mendapat seribu satu keberkatan.


Masjid Nabawi


Nabi memerintahkan dipanggil Siti Fatimah, puteri kesayanganku, Fatimah datang dan duduk disisi Rasulullah SAW. Nabi mencium Fatimah, Fatimah membalas ciuman tersebut, nabi cium Fatimah sekali lagi, Fatimah memandang tepat ke mata ayahdanya, seolah2 itu ciuman yang terakhir daripada seorang ayah kepada anak yang paling dicintai dengan sepenuh hatinya. Fatimah melihat kesakitan nabi dan berkata,


“Duhai ayahda kesayangku, saya tak sampai hati melihat ayahda di dalam kesakitan seperti ini.”


Nabi masih mampu mengukirkan senyuman, “Sabarlah wahai puteri kesayanganku, selepas ini ayah tidak akan sakit lagi kerna ayah akan pergi meninggalkan kamu untuk selama-lamanya.”


Suasana sedih, sayu dan pilu ketika itu, nabi minta Fatimah bawa Hasan dan Husin datang ke sisi nabi, nabi peluk Hasan, nabi peluk Husin, nabi cium mereka itu juga ciuman yang terakhir.


Nabi pesan , “Wahai cucu-cucu kesayanganku, sentiasalah sepanjang hidupmu manabur kebaktian demi kebaktian.” Tiba-tiba Rasulullah berkata kepada Syaidatina Aisyah, “Ya Aisyah, Ya Aisy, sakit rasanya sakratul maut.”


Ketika malaikat maut mencabut nyawa nabi paling halus, paling lembut paling perlahan, nabi sakit kerna nabi minta pada Allah, Ya Allah, izinkanlah aku merasai bagaimana sakitnya sakratul maut umat ku nanti sebelum mereka manghembuskan nafas yang terakhir.


Hebat sekali kasih nabi kepada kita. Ketika itu aisyah nampak nabi menadah tangan sambil matanya memandang ke atas, tiga kali nabi berdoa, “Ya Allah Ya Tuhanku, ampunilah dosa hambamu, tempatkanlah aku disisi kekasihmu yang paling tertinggi.” Tiga kali nabi ulang doa, tiba-tiba bibir nabi bergerak dua kali.


Anas bin Malik nampak sebelum nabi menghembuskan nafas yang terakhir. Nabi sebut nama kita, “Ummati, Ummati, Umatku, Umatku!!” Nabi menghembuskan nafas yang terakhir di atas ribaan kekasihnya Syaidatina Aisyah ra 12 Rabiulawal tahun 11H ketika baginda berusia 63 tahun.


Masjid Nabawi


Fatimah menangis, duhai ayah kesayangku, engkau telah pergi menyahut seruan illahi, duhai ayah kesayanganku, sesungguhnya Jannatul Firdaus sedang menanti mu.


Nabi telah pergi meninggalkan kita, kita rasa sedih kerana dalam hati kita ada rasa cinta, ada rasa sayu, kata nabi “Man hahabbani, kana mail fil jannah”,


Barangsiapa yg cinta kpd aku, barangsiapa yang kasih kpd aku, sesungguhnya mereka ini lah yang akan berada dengan ku di dalam syurga yang kekal abadi.


Andai benar kasih dan cinta kepada nabi, nabi tinggal dua pusaka, Al-Quran dan as-Sunnah, jangan dijauhkan, dibaca selalu, dijadikan amalan, insyaAllah suatu saat suatu ketika, dengan izin Allah jua, kita akan berada bersama nabi…..


Banyakkan selawat, banyakkan ibadah, baru bahagia dunia dan akhirat!!!


p/s: Jadikan Nabi Muhammad sabagai idola kita, tiada orang yang sehebat nabi, ingat Allah, ingat Nabi…Wahai teman-temanku, sayangilah Rasulullah....Baginda telah banyak berkorban untuk memperjuangkan agama Islam ini...Walaupun ajalnya sudah sampai, Baginda masih ingat kepada umat-umatnya...begitu sangatnya Baginda kepada kita...tetapi apa yang kita telah korbankan untuk Islam sekarang???renung-renungkanlah sahabatku....


Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Sesungguhnya Islam dimulai dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awalnya, maka thuuba (beruntunglah) orang-orang yang asing” (HR Muslim).


SALAM MAULIDURRASUL.

No comments:

Post a Comment